Senin, 26 September 2016

NAMA                                    : SITI ALIMA IRSYADISAID NING AHMAD
NPM                                       : E1I014033
DOSEN PENGAMPU           : YAR JOHAN M.Si 
KUIS KE 3 PEMETAAN SUMBERDAYA KELAUTAN

I.                   DEFINISI SKALA
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya.
Skala merupakan perbandingan antar kategori di mana masing-masing kategori diberi bobot nilai yang berbeda
Skala Peta adalah angka dengan perbandingan jarak peta dengan jarak yang sebenarnya. Skala Peta tidak hanya menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak yang ada di lapangan. Seperti untuk mengukur jarak di lapangan atau menghitung luas suatu areal, tetapi dengan menunjukkan ketelitian geometris dan detail dari unsur dan informasi yang disajikan. Semakin besar suatu skala peta, maka semakin teliti dan detair unsur informasi yang disajikan, begitu pun sebaliknya. 
II.                JENIS-JENIS SKALA
·         Skala Angka: Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jaka di peta dan jarak yang sebenarnya dengan angka
·         Skala Garis: Skala garis/grafis adalah skala yang ditunjukkan dengan garis lurus yang dibagi dalam beberapa ruas, dan setiap ruas menunjukkan dalam satuan panjang yang sama. 
EXAMPLE :
Diketahui pada peta jarak antara Pulai Baai dan Pulau tikus 2,6 cm dengan skala 1:50.000. Berapakah jarak sebenarnya antara Pulau Baai dan Pulau Tikus ?
Penyelesaian :
Dik. Skala 1:50.000, jarak pada peta 2,6cm
1 km=100.000 cm
Dit. Jarak sebenarnya
Jawab: 2,6cmx50.000(perbandingan skala) = 130.000cm = 1,3 Km.
Jadi, jarak sebenarnya antara pulau Baai dan pulau Tikus adalah 1,3 Km.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-skala-peta-jenis-rumus.html

Sabtu, 17 September 2016



KUIS 2 PEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT
NAMA : SITI ALIMA IRSYADISAID NING AHMAD
NPM : E1I014033
MK : PEMETAAN SUMBERDAYA KELAUTAN
DOSEN PENGAMPU : YAR JOHAN M.Si

 DEFINISI PEMETAAN
Pemetaan adalah pengelompokkan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi, pegunungan, sumber daya dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap sosial kultural yang memilki ciri khas khusus dalam penggunaan skala yang tepat. Pengertian lain tentang pemetaan yaitu sebuah tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan peta. Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan data, dilanjutkan dengan pengolahan data, dan penyajian dalam bentuk peta Jadi dari dua definisi diatas dan disesuaikan dengan penelitian ini maka pemetaan merupakan proses pengumpulan data untuk dijadikan sebagai langkah awal dalam pembuatan peta, dengan menggambarkan penyebaran kondisi alamiah tertentu secara meruang, keadaan sesungguhnya kedalam peta dasar, yang dinyatakan dengan penggunaan skala peta.

FUNGSI PEMETAAN
  1. Pemetaan potensi pertanian daerah
  2. Pengarah pembangunan daerah
  3. Sebagai informasi potensi alam daerah
  4. Pemetaan daerah rawan bencana
  5. Sebagai informasi penggunaan lahan
  6. Potensi ekonomi wilayah
  7. Sebagai gambaran kepadatan penduduk
  8. Informasi keadaan dan jenis tanah
  9. Informasi perubahan iklim
  10. Informasi kondisi lingkungan 
 DAFTAR PUSTAKA

http://manfaat.co.id/10-manfaat-mempelajari-ilmu-geografi-dalam-berbagai-aspek
 

Kamis, 04 Februari 2016

NAMA            : SITI ALIMA IRSYADI
NPM               : E1I014033
PRODI            : ILMU KELAUTAN
QUIZ KE        : 1

OSEANOGRAFI FISIKA
1.1 Pengertian Oseanografi Fisika
Oseanografi fisika adalah kajian tentang aspek fisika di laut yang meliputi sifat-sifat fisis dan dinamika laut seperti arus, pasang surut, salinitas, pH, sedimentasi.
Oseanografi Fisika adalah cabang ilmu oseanografi yang mempelajari segala sesuatu tentang fenomena dan proses-proses fisika di laut.  Hal-hal yang menjadi objek studinya  antara lain ; Arus-arus laut, Gelombang dan Pasang, Penyebaran dan perambatan cahaya dan bunyi di dalam laut, serta sifat-sifat fisika air laut seperti Suhu, Kejernihan, titik beku, daya hantar listrik, dan sifat-sifat fisika lainnya.
Oseanografi fisika (physical oceanography): mempelajari berbagai aspek fisika air laut seperti gerakan air laut, distribusi temperatur air laut, transmisi cahaya, suara, dan berbagai tipe energi dalam air laut, dan interaksi udara (atmosfer) dan laut (hidrosfer).

1.2 Manfaat Oseanografi Fisika

Manfaat dari Oseanografi Fisika yaitu dapat mengetahui keadaan perairan seperti suhu, salinitas, pH yang kemudian dapat digunakan untuk penelitian maupun kegiatan lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

Selasa, 27 Oktober 2015

KUIS 3 PENGANTAR OSEANOGRAFI

SITI ALIMA IRSYADISAID NING AHMAD
E1I014033
ILMU KELAUTAN UNVERSITAS BENGKULU


Salinitas Air Laut

Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperatur dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas) adalah daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis.
Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam.
Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman dalam gram pada setiap kilogram air laut. Secara praktis, adalah susah untuk mengukur salinitas di laut, oleh karena itu penentuan harga salinitas dilakukan dengan meninjau komponen yang terpenting saja yaitu klorida (Cl). Kandungan klorida ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam gram ion klorida pada satu kilogram air laut jika semua halogen digantikan oleh klorida. Penetapan ini mencerminkan proses kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida.
Salinitas ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah total dalam gram bahan-bahan terlarut dalam satu kilogram air laut jika semua karbonat dirubah menjadi oksida, semua bromida dan yodium dirubah menjadi klorida dan semua bahan-bahan organik dioksidasi. Selanjutnya hubungan antara salinitas dan klorida ditentukan melalui suatu rangkaian pengukuran dasar laboratorium berdasarkan pada sampel air laut di seluruh dunia dan dinyatakan sebagai:
S (o/oo) = 0.03 +1.805 Cl (o/oo) (1902)
Lambang o/oo (dibaca per mil) adalah bagian per seribu. Kandungan garam 3,5% sebanding dengan 35o/oo atau 35 gram garam di dalam satu kilogram air laut.
Salinitas merupakan salah satu parameter lingkungan yang mempengaruhi proses biologi dan secara langsung akan mempengaruhi kehidupan organisme antara lain yaitu mempengaruhi laju pertumbuhan, jumlah makanan yang dikonsumsi, nilai konversi makanan, dan daya kelangsungan hidup. (Andrianto, 2005).
Salinitas mempunyai peran penting dan memiliki ikatan erat dengan kehidupan organisme perairan termasuk ikan, dimana secara fisiologis salinitas berkaitan erat dengan penyesuaian tekanan osmotik ikan tersebut.
Faktor – faktor yang mempengaruhi salinitas :
1.    Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
2.    Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
3.    Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.
Laut Mati (atau Laut Asin) adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, Daerah Otoritas Palestina dan Yordania. Di 417,5 m di bawah permukaan laut, merupakan titik terendah di permukaan bumi.  Laut mati terletak pada perbatasan antara Yordania dan bagian barat Palestina, laut mati memiliki titik terendah di bumi pada 1.300 kaki (400m) di bawah permukaan laut.
Secara geologi laut mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pada lembah sungai Yordan (Jordan Riff Valley) dimana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineraldalam air. Garam, kapur dan gipsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tertinggi.
Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini. Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia. Kadar garamnya sekitar 32 % dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Tengah atau Mediteranian. Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Dengan mengoleskan lumpur ini ke tubuh, mineral yang terkandung di dalamnya terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantu kesehatan. Hal ini sudah lama diketahui oleh Raja Salomo, Cleopatra dan Herodes Agung sehingga mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut.

Salinitas air laut yaitu 3,5% atau setara dengan 35 o/oo  yang berarti kandungan garam yang terlarut dalam 1kg air laut sebanyak 35 gram, sedangkan salinitas laut mati yaitu 35% atau setara dengan 350 o/oo  yang berarti kandungan garam yang terlarut dalam 1kg air di laut mati sebanyak 350 gram


DAFTAR PUSTAKA